26 Agustus 2025

Foto Ilustrasi Haji

Ilustrasi Haji

Mencuat, Dugaan Pemotongan Honor Panitia Manasik Haji di Lima Kecamatan di Inhil

INHIL GentaRiau.com: Pelaksanaan haji tahun ini masih meninggalkan jejak yang kurang mengenakkan. Jika di tahun-tahun sebelumnya masih terdengar desas desus angin yang mengatakan ada dugaan penyunatan honor panitia, biaya transportasi, mar-up uang makan minum hingga perampingan pelaksanaan manasik haji.

Pelaksanaan manasik haji tahun ini tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Dari 20 kecamatan yang ada Inhil, pelaksanaan bimbingan manasik haji di bagi dalam beberapa kelompok.  Untuk Kecamatan Pulau Burung, Telok Belengkong, Kateman, Mandah dan Pelangiran digabungkan menjadi satu, dan pelaksanaanya di laksanakan di Guntung ibu kota Kecamatan Kateman.

Seperti diberitakan media online sebelumnya, terdapat kabar miring terkait pelaksanàn bimbingan manasik tersebut. Diceritakan ada dugaan pemotongan honor panitia oleh seorang oknum dari Kementerian Agama Inhil.

“Dari honor Rp 380 ribu itu, kami hanya terima separuhnya saja. Sisanya dipotong tanpa diberikan penjelasan untuk apa pemotongan itu,” ujar salah seorang sumber di media tersebut.

Selain itu juga terungkap ada indikasi mark up uang makan minum Rp 50.000 perpeserta JCH dan pemateri dalam pelaksanaan bimbingan manasik haji di 5 kecamatan tersebut. Disebutkan, dalam laporannya pelaksanaan kegiatan berlangsung selama 8 hari, akan tetapi pelaksanaannya hanya dilaksanakan selama 4 hari saja. “Pelaksanaan cuma 4 hari. Jadi hampir separoh biaya makan minum itu fiktif,” tambahnya.

Selain itu biaya transportasi panitia disana juga dilakukan pemotongan yang angkanya bervariasi. Hal yang sama juga terjadi untuk pemateri yang yang memberikan bimbingan dalam acara manasik haji tersebut.

Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Indragiri Hilir, H Harun,SAg,MPd saat ditemui di kantornya kepada media ini mengaku heran darimana pula informasi yang diakuinya tidak benar itu bisa muncul. ‘’Itu tidak benar pak. Taka ada itu, semua sudah saya perintahkan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Semua 8 hari dan tak boleh dirampingkan menjadi 4 hari. Saya sudah pastikan itu. Tanyalah ke semua pelaksana di klecamatan itu,’’ ujar H Harun berang.

Harun menyesalkan berita yang cendrung mencari cari kesalahan di kemenag ini. Padahal banyak berita yang positif yang perlu diangkat mengenai pelaksanaan haji di Inhil ini. Akan tetapi ada saja media yang suka mencari hal-hal yang negative dan tidak memberitakan hal yang positif dari pelaksanaan haji di negeri seribu parit ini.

Sementara itu Kasi Haji Kentor Kemenag Inhil, H Guspiandi di ruang kerjanya kepada media ini mengaku tak tau soal peotongan dan mar-up tersebut. ‘’Saya tak tau soal adanya informasi yang beitu. Kalau yang dipersoalkan pelaksanan manasik di kecamatan, maka disana ada panitia dan ketua panitianya tersendiri. Coba Tanya ke Ketua panitianya, apakah benar begitu. Yang jelas laporan ke kita semua pelaksanaan manasik di kecamatan berjalan baik sesuai aturan yang sudah ditetapkan,’’ ujar H Guspiandi.

Dilain pihak ketika media ini mengkonfirmasi Kepala KUA Kecamatan Kateman yang juga diketahui sebagai Ketua Panitia Manasik di lima kecamatan yang ditunjuk, Syarkawi, mengatakan bahwa tidak benar ada perampingan pelaksanaan manasik yang jumlah CJHnya 45 orang itu.’’Pelaksanaan manasik tetap kita laksanakan 8 hari, tidak 4 hari. Begitu juga tidak ada pemotongan honor dan transportasi. Silahkan cek dan Tanya ke panitia yang empat orang itu, juga kepada warga yang ikut sebagai calon jemaaah haji itu. Silahkan Tanya,’’ ujar Syarkawi via telepon kepada media ini kemarin. (G/r)*