8 Juli 2025

SMP IT Al Hafit: Dari Belasan Murid Menuju Sekolah Unggulan Berbasis Qur’ani

PEKANBARU, GentaRiau – Siapa mengira, sebuah sekolah Islam terpadu di kawasan Tenayanraya, Pekanbaru, yang dulunya hanya memiliki belasan murid dan sarana terbatas, kini menjelma menjadi salah satu sekolah Islam yang dinilai terbaik di Kota Bertuah.

Berdiri sejak 2014, SMP IT Al Hafit Pekanbaru menapaki perjalanan panjang dan tidak mudah. Di awal operasionalnya, sekolah ini hanya memiliki 17 orang murid dari lingkungan sekitar yang umumnya berasal dari keluarga berpenghasilan rendah. Mereka belajar di ruang kelas sederhana dengan guru yang terbatas.

Namun, tekad dan keyakinan yang kuat dari para pendiri, semangat dan keikhlasan dari para guru, serta visi besar dari pihak yayasan menjadi bahan bakar utama untuk membangun lembaga pendidikan yang berkualitas dan bernilai Islami.

Kini, sekolah yang dibangun dan dikelola oleh Yayasan Al Manar Al Hafit ini berdiri megah di atas lahan seluas 4 hektare milik yayasan yang berlokasi di Jalan Badak/ Jalan Hangtuah ujung itu. Yayasan itu sendiri didirikan pada tahun yang sama dan dipimpin H. Abdul Lafiz SH, MH, mantan pejabat di Pemprov Riau.

Komplek sekolah yang lapang dengan lingkungan yang tertata rapi, bangunan modern, lapangan olahraga dan fasilitas pendukung kegiatan sekolah, serta mesjid besar berarsitektur indah, tampak menonjol di kawasan yang mulai padat penduduk itu.

“Kami memulai dari nol, nyaris tanpa dukungan besar. Tapi dengan niat tulus dan keyakinan, kami terus bergerak membangun. Alhamdulillah, kini kami bisa melihat hasil dari proses panjang itu,” ujar Ust. Denny A. Supriandi SH.I, M.Pd, Kepala SMP IT Al Hafit, di sela-sela menerima kunjungan komunitas Kurnia Wakaf Al Qur’an (KWQ) Pekanbaru, Senin (28/04/2025).

Kedatangan komunitas yang dipimpin A. Z. Fachri Yasin bersama tim tak lain menyerahkan wakaf mushaf qur’an dan juz ‘Amma serta buku doa-doa untuk sejumlah pelajar tahfidz di sekolah tersebut yang digelar di Mesjid Al Manar di komplek sekolah.

Program Tahfidz Unggulan
Salah satu tonggak keberhasilan SMP IT Al Hafit adalah keberadaan program Tahfidz Qur’an dengan sistem boarding (asrama). Program ini dirancang untuk membentuk generasi penghafal Al Qur’an yang tidak hanya fasih membaca, tetapi juga memahami dan mampu mengamalkan isi kandungannya.

Saat ini, terdapat 66 siswa tahfidz, terdiri dari 46 siswa jalur mandiri dan 20 siswa penerima beasiswa dari para donatur. Mereka berasal dari berbagai daerah di luar Pekanbaru, dibimbing oleh 10 ustadz dan ustadzah yang berpengalaman di bidang tahfidz.

“Target hafalan minimal 5 juz selama tiga tahun. Tapi untuk menyelesaikan pendidikan tahfidz, siswa harus mampu menyetorkan hafalan 30 juz dengan tartil dan tajwid yang benar,” jelas Denny yang didampingi Wakil Kepsek Debby Ariansyah Putra SPd, Suhendri SPi dan Bendahara Yayasan Zulvendra ST.

Program ini menjadi daya tarik tersendiri, mengingat tidak semua SMP memiliki sistem tahfidz seintensif dan seterstruktur ini. Selain karena kualitas pengajar, program ini juga menerapkan biaya yang terjangkau, sehingga bisa diakses oleh keluarga dari berbagai latar belakang ekonomi.

Yang terang, SMP swasta satu ini  mampu menunjuk eksistensinya sebagai salah satu sekolah Islam dengan program tahfidz yang cukup mumpuni melahirkan ahlul Qur’an atau hafidz/hafidzah. Dengan memfungsikan Mesjid Al Manar yang dibangun megah di tengah komplek sekolah sebagai pusat pendidikan keagamaan dan pembinaan karakter.

Pengakuan Sekolah Terbaik
Perkembangan signifikan jumlah anak didik menjadi salah satu indikator keberhasilan SMP IT Al Hafit. Saat ini, sekolah ini telah memiliki 583 siswa dari kelas VII hingga IX dengan 18 ruang kelas dan 25 guru pengajar.

Pengakuan dari pihak luar pun tak luput diraih. Pada 2022, sekolah ini berhasil masuk dalam 5 besar SMP terbaik se-Kota Pekanbaru versi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Tak hanya itu, sekolah ini menjadi satu-satunya SMP swasta yang lolos seleksi penilaian pada tahun tersebut.

“Kami hanya mengisi formulir dari tim asesor Kemendikbud. Ternyata sekolah kami masuk lima besar. Ini tentu sebuah prestasi tersendiri yang cukup membanggakan dan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan,” ungkap Denny yang telah mengabdi sejak sekolah ini berdiri.

Lebih jauh Kepsek menjelaskan SMP IT Al Hafit secara adminstrasi di bawah Dinas Pendidikan Kota. Tapi untuk kurikulum pendidikan cenderung sama dengan yang diterapkan MTs yang di bawah Kemenag.

Kisah SMP IT Al Hafit yang mulai menapaki kesuksesan setelah satu dekade adalah bukti nyata bahwa perjuangan dari nol dengan segala keterbatasan dapat berbuah manis jika dilandasi visi yang kuat dan manajemen yang konsisten.

Pihak Yayasan dan pengelola tak hanya membangun sekolah dalam arti fisik, tetapi membangun peradaban berbasis nilai Islam dan cinta Al Qur’an, di tengah masyarakat yang perlahan mulai sadar akan pentingnya pendidikan berbasis agama yang berkualitas.

“Kami bukan sekadar mencetak lulusan sekolah yang berilmu, tapi membentuk karakter yang berakhlak mulia. Kami ingin anak didik di sini tumbuh menjadi generasi Qur’ani yang siap menghadapi zaman dengan iman dan ilmu,” tutup Denny A. Supriandi.

Pentingnya Cita-cita
Pimpinan KWQ A. Z. Fachri Yasin sempat kaget dan kecewa karena ternyata di sekolah ini ada program tahfidz dengan 66 siswa aktif tapi tak diberitahu pihak sekolah sebelumnya. Dimana pihak sekolah hanya mengajukan enam nama yang merupakan siswa nontahfidz tapi hafal 2 juz Al Qur’an.

Namun, ia memahami pihak sekolah yang salah persepsi dan meminta daftar nama 66 siswa tahfidz bersangkutan agar bisa segera didata guna mendapatkan mushaf gratis sekaligus menjadwalkan waktu penyerahan tahap kedua untuk sekolah tersebut.

Dalam pada itu, penyerahan dan pembagian mushaf Al Qur’an dan juz ‘Amma serta buku doa-doa dan Kisah Rasul kepada siswa/i SMP IT Al Hafit di mesjid komplek sekolah tersebut berlangsung sederhana namun khidmat. Puluhan pelajar yang hadir tampak semangat dan antusias mengikutinya.

Pimpinan KWQ A. Z. Fachri Yasin pada kesempatan itu lebih banyak berinteraksi dan berdialog dengan siswa/i yang memadati ruangan mesjid dengan tujuan membangkitkan semangat dan memotivasi mereka untuk giat menimba ilmu sebagai bekal meraiih masa depan gemilang.

“Jadikan Al Qur’an sebagai pegangan hidup tapi kalian juga mesti punya cita-cita. Karena itu adalah arah hidup dan peta masa depan. Harus dirancang sejak sekarang agar kalian tahu ke mana akan melangkah dan menempuh pendidikan selanjutnya. Jangan takut bermimpi tinggi,” pesan pria 72 tahun yang dikenal sebagai akademisi senior dan aktivis organisasi ini kepada para siswa.

Fachri juga menegaskan bahwa seluruh mushaf yang dibagikan adalah hasil wakaf dari berbagai pihak yang hanya berharap satu hal: doa kebaikan untuk mereka, diberi keselamatan dunia dan akhirat. Para pewakat tersebut namanya tertera di sampul mushaf  produksi King Salman yang dibagikan.

Kepsek Denny A. Supriandi dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas wakaf mushaf itu. Diharapkan bisa menambah semangat dan motivasi siswa untuk lebih aktif lagi membaca Al Qur’an dengan benar dan meningkatkan hafalannya.

“Mari anak-anak sekalian kita doakan kebaikan untuk pewakaf maupun komunitas KWQ, semoga pemberian ini barokah dan menjadi amal jariyah yang mengalirkan pahala hendaknya. Syukuri pemberian mushaf ini dengan memanfaatkannya, dibaca dan dijaga dengan baik,” ujar Kepsek Denny.

Setelah pembagian mushaf Al-Qur’an dan juz ‘Amma ke masing-masing pelajar secara bergiliran dilanjutkan penyerahan piagam penghargaan dari pihak sekolah kepada pimpinan KWQ dan diakhiri dengan foto bersama.

Sebagai informasi tambahan, penyaluran Al Qur’an wakaf oleh komunitas yang mulai aktif sejak 2022 ini masih berlanjut pekan ini. Diagendakan pada Jumat (02/05/2025) penyerahan mushaf kepada 37 orang pelajar tahfidz SD dan SMP Islam Riau Global Terpadu (IRGT) Pekanbaru.*